Home   Blog  
Kiat

  Friday, 19 July 2019 09:00 WIB

Membanggakan, Beberapa Novel Indonesia yang Mendunia

Author   Admin Blog

Foto oleh: Victor

Punya impian suatu saat karya Anda bisa dikenal di kancah internasional? Membanggakan pastinya jika hal tersebut benar-benar terjadi. Mungkin sebagian dari Anda merasa bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. Memang sulit, tetapi bukan berarti mustahil. Beberapa penulis Indonesia berhasil membuat karya mereka mendunia. Karya-karya tersebut telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Berikut adalah beberapa novel karya penulis Indonesia yang mendunia.

Simak beberapa novel Indonesia yang mendunia!

 

  1. Laskar pelangi

Pastinya Anda mengetahui novel Laskar Pelangi. Novel karya Andrea Hirata ini sudah pernah diangkat ke layar lebar. Novel ini menceritakan kisah anak-anak yang bersekolah di SD Muhamadiyah. Dengan segala keterbatasan yang ada, mereka terus mengejar impian mereka. Mereka pun membuktikan bahwa mereka tetap mampu berprestasi walaupun berasal dari keluarga tidak mampu dan fasilitas sekolah yang seadanya.

Novel Laskar Pelangi ini sudah menampakkan dirinya di berbagai negara. Buktinya, novel ini sudah diterjemahkan ke dalam 20 lebih bahasa, seperti bahasa Inggris, Vietnam, Jerman, Spanyol, Arab, Tiongkok, dan bahasa-bahasa lainnya. Bukti lain kehebatan novel ini adalah pernah menjadi international bestseller.

  1. Tetralogi Pulau Buru

Tetralogi Pulau Buru adalah kumpulan empat novel karya Pramoedya Ananta Toer. Empat novel tersebut adalah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Inti dari setiap novel tersebut menceritakan kisah pada masa kebangkitan nasional di Indonesia, tetapi setiap novel tetap memiliki perbedaannya tersendiri. Nama Pulau Buru diambil dari tempat ia diasingkan, yaitu Pulau Buru. Pulau tersebut pun menjadi tempat ia merampungkan keempat cerita novelnya.

Percampuran antara cerita sejarah dan roman menarik hati banyak pembaca, baik di Indonesia maupun dunia. Novel ini pun diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa lain, seperti bahasa Inggris, Belanda, dan Rusia.

  1. Ronggeng Dukuh Paruk

Ronggeng Dukuh Paruk terdiri dari tiga novel, yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Dalam novel ini, Ahmad Tohari bercerita tentang seorang penari ronggeng di Desa Dukuh Paruk yang sangat lihai dan berparas rupawan. Disisipkan juga konflik dari sisi politik serta keadaan desa itu sendiri yang diambang kehancuran.

Prestasi dari novel ini dapat dilihat dari banyaknya hasil terjemahan ke dalam bahasa asing, seperti bahasa Belanda, Jerman, Jepang, dan Inggris. Cerita dari novel ini sudah diangkat ke layar lebar sebanyak dua kali, yaitu Darah dan Mahkota Ronggeng pada tahun 1993 dan Sang Penari pada tahun 2011.  Selain novel dan film, tersedia juga lho bentuk audionya.

  1. Pada Sebuah Kapal

Pada Sebuah Kapal adalah novel karya NH. Dini yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 1985. Novel ini bercerita tentang Sri, karakter utama, yang mendambakan kasih sayang dari suaminya. Tetapi, ia malah mendapatkannya dari pria lain yang sudah berkeluarga. NH. Dini mengemas cerita tersebut dengan sangat menarik dan memikat. Novel ini pun sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul On a Ship.

  1. Senja di Jakarta

Novel ini bisa dikatakan unik. Kenapa? Karena novel ini pertama kali diterbitkan dalam bahas Inggris, yaitu pada tahun 1963. Pada tahun 1970, novel ini baru diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Latar cerita ini adalah pada masa pemerintahan Soekarno. Secara singkat, novel ini bercerita tentang seorang karakter bernama Halim yang berpihak pada partai yang akan membawa keuntungan bagi dirinya dan perusahaannya.

Tidak hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, novel ini juga sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing lainnya, seperti bahasa Jepang, Belanda, Malaysia, Korea, Spanyol, dan Italia.

  1. Cantik Itu Luka

Novel ini mungkin bernilai penting bagi si penulis, Eka Kurniawan, karena merupakan karya pertamanya. Cantik Itu Luka bercerita tentang seorang perempuan yang dipaksa menjadi pelacur. Ketiga anak pertamanya lahir dengan wajah yang cantik. Hal tersebut membuatnya khawatir karena takut jika nasib anaknya akan sama dengannya. Oleh karena itu, ia berharap agar anak keempatnya berwajah buruk rupa dan hal tersebut menjadi kenyataan.

Novel ini telah diterjmahkan ke dalam beberapa bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Jepang, Belanda, Polandia, dan lain-lain. Banyak orang yang memuji karya Eka yang sangat gemilang itu.

 

Tertarik belajar jurnalistik, media dan komunikasi? Akses kelas online di #KelasTanpaBatas. Atau ikuti belajar langsung di ruang redaksi Tempo. Informasi lengkapnya klik di halaman Program

 

Penulis: Fatimah Mardiyah
Editor: Fadhli Sofyan

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox