Home   Blog  
Kiat

  Thursday, 17 September 2020 10:38 WIB

Menemukan Ide Menulis, Ini 3 Cara yang Bisa Kamu Coba

Author   Admin Blog

Foto oleh Thought Catalog dari Pexels

Menemukan ide untuk menulis seringkali menjadi tantangan tersendiri. Ide bisa muncul dari mana saja, misalnya, pengalaman pribadi, berita di koran, atau cerita teman. Tidak jarang, setelah ide utama muncul, banyak orang yang kemudian mengalami kebuntuan dalam mengembangkan ide. 

Lalu bagaimana cara menemukan, merumuskan, dan mengembangkan ide? Berikut cara-cara yang bisa Anda coba.

1. Menemukan ide dari mana?

Anda bisa menemukan ide dari berbagai sumber. Misalnya artikel di surat kabar, curhatan teman, lirik lagu, atau cerita pribadi. Anda juga bisa mendapatkan ide-ide segar saat melakukan me time

Sebagai contoh, Truman Capote mendapat ide bukunya yang berjudul Cold Blood dari berita di koran tentang pembunuhan sekeluarga petani. Kemudian ia mengajukan banyak pertanyaan dari kasus tersebut. Seperti ‘bagaimana kehidupan keluarga petani tersebut sebelum dibunuh?’, ‘siapa yang membunuh mereka?’, ‘mengapa mereka dibunuh?’. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini kemudian menjadi cerita sendiri dalam satu novel tebal.

Maka, setelah Anda mendapatkan ide utama, kunci dari keberlangsungan ide adalah rasa penasaran. Anda bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengembangkan ide awal. Ibarat sarang laba-laba, ide utama terletak di tengah. Daftar pertanyaan adalah jaring-jaringnya. 

Kemudian, Anda perlu mengelompokkan ide-ide sesuai kategorinya. Anda pun sudah mendapatkan rancangan bab-bab untuk buku Anda.

2. Apakah Anda capable untuk menuliskan ide tersebut?

Jika Anda ingin menulis tentang kesehatan mental misalnya, pastikan Anda memang memiliki ilmu untuk menuliskan hal tersebut. Biasanya orang-orang yang menulis tentang kesehatan mental adalah mereka yang berprofesi di bidang psikologi. 

Namun, Anda tidak harus memiliki pendidikan teori formal untuk menuliskan sesuatu. Anda boleh menuliskan sesuatu yang Anda sukai berdasarkan pengalaman. Misalnya, Anda memiliki pengalaman bangkit dari kecemasan dan depresi, maka Anda juga boleh menuliskannya sebagai kisah inspiratif berdasarkan pengalaman pribadi

Anda juga bisa menuliskan cerita dan pengetahuan dari orang lain. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mewawancarai beragam orang dan mengunjungi berbagai tempat. 

Eric Weiner dalam bukunya yang berjudul Geography of Bliss, melakukan perjalanan sekaligus mengobrol dengan penduduk lokal yang ia temui. Eric menuliskan tentang makna kebahagiaan dari cerita dan hasil observasi yang ia dapatkan.

3. Yakin ide Anda menarik?

Anda perlu memastikan apakah ide yang Anda tulis menarik. Bukan hanya menarik untuk Anda, namun juga menarik untuk pembaca. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pengecekan, apakah ide Anda sudah pernah ada yang menulis sebelumnya. 

Tidak masalah jika Anda bukanlah satu-satunya yang mempunyai ide tersebut. Anda bisa memodifikasinya menjadi lebih menarik dengan mencari angle (sudut pandang) yang berbeda. Anda juga bisa menambahkan bantahan atau temuan-temuan baru pada tulisan Anda. Sehingga tulisan Anda menjadi lebih kaya dan menarik.

Itulah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk menemukan ide menulis. Anda juga bisa mengikuti Kelas Menulis dan Menerbitkan Buku bersama Tempo Institute untuk mendalami materi ini lebih lanjut.

Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox