Kiat
Friday, 18 September 2020 17:23 WIB
7 Film yang Diangkat dari Novel Ini Wajib Kamu Tonton, Inspiratif Banget!
Author Admin Blog
Bosan menonton film yang itu-itu saja? Anda bisa mencoba deretan film yang diangkat dari novel ini. Ceritanya sangat menarik dan inspiratif!
Lord of The Rings (2001)
Novel karya J.R.R. Tolkien yang terbit pada 1954 memprakarsai lahirnya film ini. Mengisahkan petualangan hobbit, peri, manusia, dan kurcaci di Middle-earth. Mereka memiki misi untuk menghancurkan cincin sakti agar kegelapan tidak menguasai dunia. Selain menonton serunya petualangan mereka, Anda juga akan melihat indahnya pemandangan New Zealand.
Lord of The Rings tidak hanya menceritakan soal perjalanan dan pertempuran. Lebih dari itu, film ini memiliki banyak pesan moral tentang keteguhan hati, persahabatan, dan pengorbanan.
Forrest Gump (1994)
Mengisahkan cerita luar biasa dari Forrest Gump. Forrest memiliki keterbatasan fisik dan IQ. Keterbatasan Forrest justru membawanya pada perjalanan hidup yang penuh makna. Forrest banyak memberi pengaruh baik pada orang-orang yang ia temui. Novel karangan Winston Groom yang rilis pada 1986 adalah inspirasi dari film Forrest Gump.
Lewat karakter Forrest, film ini menceritakan tentang arti ketulusan dan kebaikan hati yang sesungguhnya. Forrest sering mendapat caci maki dan pengabaian. Namun, ketulusan dan kebaikan hatinya akhirnya meluluhkan hati dan mengubah hidup banyak orang yang Forrest temui.
IT (2017)
Menceritakan petualangan Losers Club, sekelompok anak sekolah yang tak populer. Mereka melawan badut menyeramkan bernama Pennywise yang meneror Kota Derry. Anda tidak hanya menikmati alur cerita menegangkan, film ini juga sarat akan pesan persahabatan dan keberanian dalam menghadapi rasa takut. King of Horror, alias Stephen King adalah sumber dari film IT.
Cerita dari film ini mengajarkan penonton bahwa tidak ada manusia yang tidak memiliki ketakutan. Namun manusia kuat bukanlah mereka yang tidak mempunyai luka atau rasa takut. Makna kekuatan adalah berani menerima luka dan menghadapi rasa takut.
Schindler’s List (1993)
Film drama sejarah yang berlatar saat Perang Dunia II ini berasal dari novel berjudul Schindler’s Ark (1982), gubahan Thomas Keneally. Menceritakan Oskar Schindler, pengusaha yang mempekerjakan orang-orang Yahudi. Schlinder bertujuan melindungi mereka dari tekanan NAZI pada masa itu. Ia telah menyelamatkan lebih dari seribu nyawa orang Yahudi Polandia.
Shawshank Redemption (1994)
Mengisahkan seorang bankir sukses, Andy Dufresne, yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan istrinya. Andy bersikeras tidak melakukannya. Namun ia tetap harus menetap selama 20 tahun di Shawshank State. Andy berteman dengan Red, seorang narapidana yang bisa membawa masuk benda apapun ke penjara tersebut. Kepada Red, Andy kerap meminta poster Rita Hayworth dan palu.
Andy kemudian mendapat pekerjaan untuk mengurusi pajak para petugas penjara karena keahliannya. Kepala sipir juga meminta Andy untuk melakukan pencucian uang. Dengan ‘privilege‘ yang ia miliki, Andy mengeksekusi rencananya untuk kabur dari penjara dengan sangat cerdik. Novel karya Stephen King berjudul Rita Hayworth and Shawshank Redemption yang terbit pada 1982 adalah cikal bakal film ini.
Fight Club (1999)
Film ini menceritakan hidup seorang pria dengan karier bagus, namun memiliki banyak masalah pribadi dan mengalami insomnia akut. Setelah pergi ke dokter, ia rajin pergi ke gereja dan mengikuti kelas sharing. Sejak itu, ia ketagihan mengikuti kelas tersebut. Fight Club berawal dari novel karangan Chuck Palahniuk yang rilis pada 1996.
Little Women (2019)
Mengisahkan perjalanan hidup empat saudara perempuan yaitu Meg, Jo, Beth, dan Amy dalam menjalani pilihannya masing-masing. Cerita berporos pada Jo yang gigih mengejar mimpinya menjadi penulis dan berani melawan stigma yang melekat pada perempuan. Selain mandiri, Jo juga merupakan sosok yang penyayang dan perhatian pada keluarganya.
Cerita ini memiliki latar belakang pascaperang saudara di Amerika Serikat. Film yang diangkat dari novel klasik karya Louisa May Alcott ini terbit dalam dua volume (1868 dan 1869). Karakter Jo merupakan refleksi dari sosok Alcott, sang novelis sendiri lho!
Jika Anda juga ingin sukses menjadi novelis, Anda bisa mengikuti Kelas Menulis dan Menerbitkan Buku bersama Tempo Institute sekarang juga!
Penulis: Erdisa Nurmalia
Editor: Fadhli Sofyan
