Home   Blog  
Agenda

  Wednesday, 11 March 2020 18:32 WIB

Diskusi Media 4 Women: Mewujudkan Media Ramah Perempuan

Author   Tempo Institute

poster M4W_rev-04

Diskusi Publik:

Mewujudkan Media Ramah Perempuan

Selasa, 17 Maret 2020
Gedung Tempo Lantai 8, Jalan Palmerah Barat 8, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Pukul 14.00 – 16.30 WIB

UPDATE: Acara dibatalkan karena pembatasan sosial saat pandemi.

Narasumber:

  1. Atnike Nova Sugiro (Pemred Jurnal Perempuan)
  2. Andina Dwifatma (Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)
  3. Widi Sasmoyo (Kepala Sub Direktorat Pengawasan Norma Penghapusan Diskriminasi Tenaga Kerja Perempuan Kementerian Tenaga Kerja)
  4. Maria Yuliana Benyamin (Pemred Bisnis Indonesia)
  5. Uni Lubis (Pemred IDNTimes)
  6. Ratna Komala (Editor di MNC Group)
  7. Wahyu Dhyatmika (Pemred Majalah Tempo)
  8. Arif Suditomo (Pemred Metro TV)

Moderator: Purwani Dyah Prabandari (Majalah Tempo)

Narahubung:
– Etha Handayani 085214017474
– Ramidi 0818827604

Latar Belakang:

Kendati kerap menyerukan jargon kebebasan dan keadilan, ruang redaksi (newsroom) tak dengan sendirinya telah ramah dan adil bagi perempuan. Kultur dan struktur patriarkis masih ada (dan kuat) di lingkungan media. Ketimpangan gender ini terlihat dari minimnya jumlah jurnalis perempuan terutama di level jurnalis senior, yang berimbas kepada terbatasnya peran jurnalis perempuan dalam pengambilan keputusan, rendahnya kualitas pemberitaan yang berperspektif gender, serta munculnya bias gender dalam manajemen dan kebijakan keredaksian. Dengan struktur dan kultur yang timpang, mudah dipahami kita masih sulit menemukan media yang sepenuhnya berpihak kepada perempuan.

Perempuan pada industri pers, seringkali ditempatkan pada posisi supporting dan lingkup domestik seperti sekretaris redaksi dan staf administrasi kantor. Di ruang manajemen keredaksian, jurnalis perempuan sering kali ditempatkan pada bidang liputan (desk) “lunak”, minim risiko, seperti gaya hidup, seni atau kesehatan. Sementara desk-desk “keras”, penuh risiko, seperti politik, hukum, criminal serta pertahanan dan keamanan menjadi domain laki-laki. Pemilahan ini sebenarnya artifisial, karena jurnalis perempuan, asal mendapatkan kesempatan yang sama dan lulus uji, juga akan sanggup bekerja di desk mana pun. Pemilahan artifisial ini menjadi tidak adil ketika kemudian menjadi dasar membedakan perlakuan dan fasilitas yang diterima.

Dari sisi output dan kinerja, dominasi patriarkis juga terjadi, porsi berita dengan narasumber perempuan masih tergolong rendah. Riset Tempo Institute pada 2018 memperlihatkan, jumlah narasumber perempuan hanya menduduki porsi 11 persen dari jumlah narasumber yang diwawancarai media, sisanya didominasi narasumber laki-laki.

Bicara lingkungan media yang ramah, tidak saja terpenuhinya kebetuhan yang terkait perempuan, seperti ruang laktasi, sarana kesehatan dan tempat menitipkan anak, sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 5 Tahun 2015. Tetapi juga lingkungan yang kondusif bagi perempuan agar nyaman bekerja, serta memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi jurnalis perempuan meraih jenjang karir setinggi-tingginya.

Memperingati Hari Perempuan Internasional tahun ini, Tempo Institute mengajak kepada para pihak di lingkungan media dan pendukungnya untuk meninjau kembali iklim kerja lingkungan redaksi media. Apakah iklim kerja yang adil dan ramah bagi kaum perempuan telah hadir dengan baik? Seperti apakah lingkungan kerja media yang ramah bagi perempuan? Bagaimana dengan suasana kerja di berbagai media di Indonesia, khususnya di Jakarta? Apa yang harus diperhatikan untuk mewujudkannya?

Membahas persoalan ini, Tempo Institute mengundang sejumlah redaksi senior media dan stake holder industry media untuk menggelar diskusi publik tentang Mewujudkan Media Ramah Perempuan (Reform The Newsroom). Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan global Media 4 Women dalam rangka hari Perempuan Internasional.

Baca juga : Badan Siber dan Sandi Negara Akan Gandeng BIN, TNI, Polri

Bagikan
WordPress Image Lightbox